adsense

MAKALAH KELAINAN KONGENITAL BRONKHOMALASIA


MAKALAH
KELAINAN KONGENITAL BRONKHOMALASIA

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya ilmiah dalam bentuk Makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Kelainan Kongenital Bronkhomalasia” ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Keperawatan Anak.
Makalah ini saya susun berdasarkan data-data yang telah saya ambil dari buku maupun internet. Hambatan yang saya temui pada penyusunan Makalah ini adalah kurangnya waktu penyusunan karena banyaknya tugas saya pada mata kuliah lain.
Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Dalam penyusunan Makalah ini saya juga memberi kesempatan kepada pembaca, kiranya berkenan memberi kritikan dan saran yang bersifat membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya.



 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………….…….1
DAFTAR ISI……………………………….……2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………3
B. Tujuan Penulis………………….……3
C. Rumusan Masalah……………;….…3
BAB II PEMBAHASAN
A.     Definisi…………………….…………4
B.     Etiologi….……………………………4
C.     Klasifikasi ……………………………4
D.     Patofisiologi……………..……………5
E.      Manifestasi klinis………………..……5
F.      Pathway ………………………………6
G.     Komplikasi……………………………7
H.     Pemeriksaan penunjang………….……7
I.        Penatalaksanaan medis…………..……7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A.     Askep  pada anak dengan kelainan kongenital bronkhomalasia....…8

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………..........12
B.  Saran ……………………………...…12
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Setiap individu berhak atas taraf hidup yang memadai bagi kesejahteraan dirinya maupun keluarganya, termasuk diantaranya sandang pangan, perumahan dan perawatan kesehatan. Pelayanan dirumah sakit diupayakan menuju standar mutu yang telah ditetapkan.
Bayi baru lahir (neonatus) merupakan suatu keadaan dimana bayi bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu, lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan dan teratur.
            Definisi Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi umum tidak diketahui. Malacia nafas berat atau malacia berhubungan dengan sindrom tertentu biasanya diakui dan didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis anak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil, langka. Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National Health System,2016)
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.

b.      Tujuan
a)      Bagaimana konsep dan patofisiologi kelainan kongenital bronkhomalasia?
b)      Bagaimana Asuhan Keperawatan pada anak dengan kelainan kongenital bronkhomalasia?

c.       Rumusan masalah
a)      konsep dan patofisiologi kelainan kongenital bronkhomalasia
b)      Mengetahui asuhan keperawatan pada kelainan kongenital bronkhomalasia



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Definisi

Bronkomalsia dapat dideskripsikan sebagai defek kelahiran pada bronkus di traktus respiratorius. Malasia kongenital pada saluran udara/nafas besar merupakan salah satu dari beberapa penyebab okstruksi saluran nafas ireversibel pada anak, dengan gejala bervariasi yang dapat berupa wheezing  rekuren dan infeksi saluran nafas bawah rekuren sampai dispneu berat dan insufisiensi respirasi.
Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi umum tidak diketahui. Malacia nafas berat atau malacia berhubungan dengan sindrom tertentu biasanya diakui dan didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis anak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil, langka.
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National Health System,2016)
Bronkomalsia dapat dideskripsikan sebagai defek kelahiran pada bronkus di traktus respiratorius. Malasia kongenital pada saluran udara/nafas besar merupakan salah satu dari beberapa penyebab okstruksi saluran nafas ireversibel pada anak, dengan gejala bervariasi yang dapat berupa wheezing  rekuren dan infeksi saluran nafas bawah rekuren sampai dispneu berat dan insufisiensi respirasi.

B.     Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.

C.     Klasifikasi
1.      Bronkomalasia primer
a)      Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
b)      Diklasifikasikan sebagai kongenital
2.      Bronkomalasia sekunder
a)      Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
b)      Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik.

D.     Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi menjadi dua cabang (kanan dan bronkus kiri) yang masing-masing paru-paru.Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa didapatkan dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau tidak membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini dapat menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat. Biasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu ke waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih umum pada bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika masalah yang sama terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus itu disebut bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat mengembuskan napas karena pelunakan dinding saluran napas.

E.      Manifestasi klinis
1.      Batuk dengan suara brassy atau barking
2.      Sesak nafas
3.      Ditemukan suara wheezing(mengi)
4.      Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5.      Kelelahan

A.     Pathway

A.     Komplikasi
1.      Pneumonia
2.      Bronkitis
3.      Polychondritis
4.      Asma

B.     Pemeriksaan Penunjang
1.      Bronkoskopi
2.      CT Scan dada
3.      MRI dada

C.     Penatalaksanaan Medis
1.      Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara positif yang kontinu.
2.      Tekanan udara positif kontinu
Metode menggunakan respiratory ventilation.
3.      Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/ membuat saluran udara langsung melalui sebuah insisi di trakhe (the windpipe).


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

1.      PENGKAJIAN
a.       Identitas
Meliputi :  nama, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin,anak-ke, BB/TB, alamat.

b.      Riwayat Kesehatan
1.      Mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat ,keadaan umum lemah.
2.      Riwayat kesehatan keluarga
3.      Riwayat Kehamilan

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kemungkinan diagnose yang mungkin muncul pada klien bronkomalasia yaitu :
a.       Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. akumulasi secret berlebih
b.      Gangguan pola nafas b.d  Konpensasi pemenuhan O2 dg peningkatan frekuensi pernafasan
c.       Gangguan pertukaran gas b.d dilatasi pembulu darah
d.      Resiko kekurangan volume cairan b.d. hipertermi dan peningkatan metabolism tubuh
e.       Intoleransi aktivitas b.d. fetique atau kelemahan

3.      INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
DX KEPERAWATAN
NOC
NIC
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. akumulasi secret berlebih

  •            Respiratory status : ventilation
  •            Airway patency
  • kriteria hasil :
  •            Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,irama nafas, frekuensi nafas dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
  •            Mampu mengidentifikasi dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas

  •      Airway suction
  •       Pastikan kebutuhan oral / tracheal suction
  •             Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
  •            Monitor status oksigen pasien
  •            Airway management
  •             Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
  •            Auskultasi suara nafas , catac adanya suara nafas tambahan
  •           Monitor respirasi dan status O2

2
Gangguan pola nafas b.d  Konpensasi pemenuhan O2 dg peningkatan frekuensi pernafasan

  •            Vital sign Status
  • Tanda-tanda vital dalam rentang normal ( nadi, pernafasan )

  •            Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
  •            Berikan bronkodilator bila perlu
  •            Atur intake untu cairan mengoptimalkan keseimbangan
  •            Bersihkan mulut, hidung, dan secret trakea
  •            Atur peralatan oksigen
  •            Monitor , nadi, suhu, dan RR

3
Gangguan pertukaran gas b.d dilatasi pembulu darah
  •            Ventilation
  •            Vital sign status
  • Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda-tanda distress pernafasan
  • Ttv dalam rentang normal

  •            Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
  • ·         Berikan bronkodilator bila perlu
  •            Atur intake untu cairan mengoptimalkan keseimbangan
  •            Bersihkan mulut, hidung, dan secret trakea
  •            Atur peralatan oksigen
  •            Monitor , nadi, suhu, dan RR

4
Resiko kekurangan volume cairan b.d. hipertermi dan peningkatan metabolism tubuh

  •            Fluid belence
  •            Hydration
  •            Nutritional status
  •            Fluid intake
  • -          Mempertahankan urine output sesuai dengan usia, BB Bj urine normal, HT normal
  •             TTV normal
  •            Tidak ada tanda-tanda dehidrasi , elastisitas turgo kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

  •            Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
  •            Monitor status hidrasi
  •            Monitor vital sign
  •            Monitor masukan makanan/ cairan
  •            Kolaborasi dengan dokter
  •  

5
Intoleransi aktivitas b.d. fetique atau kelemahan

  •            Energy conservasion
  •            Activity tolerance
  •            Self care
  •            Lever kelemahan


  •            Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medic dalam merencanakan program terpi yang tepat


BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National Health System,2016)

B.     Saran
Diharapkan kepada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Keperawatan yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di masyarakat dapat mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan kelainan kongenital bronkhomalasia” dan dapat memberikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas.



No comments:

Post a Comment

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN INSTRUMEN BEDAH OPERASI

          BAB I PENDAHULUAN 1.1.    Latar Belakang Instrumen adalah aset utama dan menunjukan angka yang besar pada pembelajaran total rum...