BANTUAN HIDUP DASAR
Bantuan
hidup dasar adalah pertolongan pertama jika menemui pasien tidak sadarkan diri
tidak ada nafas dan tidak ada nadi, atau tidak bernafas tetapi ada nadi.
A) Indikasi Bantuan Hidup Dasar
a. Henti Nafas
Klien tidak menunjukkan adanya gerakan dada dan hembusan nafas.
b. Henti Jantung :
Pernapasan yang terganggu atau tersenggal senggal merupakan tanda awal
akan terjadi henti jantung.
B) Langkah langkah BHD
1. 3A, yaitu :
a) Aman diri :
Yaitu seorang penolong
atau perawat memakai alat perlindungan diri / APD seperti masker, handscone
b) Aman lingkungan
Yaitu mengamankan pasien
dan diri kita dari lingkungan sekitar yang membahayakan.
c) Aman pasien :
Yaitu melihat keadaan
pasien apakah ada indikasi cidera fraktur servikal.
Ciri ciri cidera fraktur
servikal :
·
Terdapat
jejas
·
Multi
trauma
·
Trauma
kapitis disertai penurunan kesadaran
2. Cek Respon
Tangan kanan memukul pundak klien, tangan kiri memencet ujung kuku jari
klien, sambil memanggil pasien “pak pak
bisa mendengar saya, pak pak”.
Tujuannya adalah untuk mengecek respon dari klien sadar atau tidak.
3.
Panggil bantuan “tolong tolong ada
pasien tidak sadarkan diri, tolong aktifkan kode blue” (jika di rumah
sakit). Jika kejadian di jalan “tolong tolong ada pasien tidak sadarkan
diri, tolong hubungi ambulance.
4. Cek nadi karotis dan cek nafas secara
bersamaan.
Caranya taruh 3 jari di madam apple /
jakun di tarik ke arah bawah leher dan raba nadi karotisnya sambil mengecek
pernapasan dengan memperhatikan look, listen & feel selama min 8 detik.
(dekatkan telinga ke hidung klien
sambil menghadap ke dada klien)
Dengan memperhatikan :
·
look
: lihat pergerakan dinding dada
·
listen
:
dengarkan suara hembusan nafas
·
feel
: rasakan hembusan nafas klien
#jika terdengar suara sumbatan dalam bernafas seperti terdengar suara gargling yaitu terdapat cairan contohnya darah maka dilakukan finger swab untuk membebaskan jalan nafas , kumudian apabila snoring yaitu lidah jatuh kebelakang atau menyumbat maka dilakukan head til chin lift) note: head til chin lift dilakukan jika klien tidak ada cidera fraktur servikal.
Jadi, jika hasilnya :
· Tidak
ada nadi dan tidak ada nafas, maka dilakukan RJP yaitu kompresi dan ventilasi/
nafas buatan. (30 kompresi dada dan 2 kali ventilasi selama 5 siklus kemudian
cek ulang nadi katoris dan nafas)
·
Ada
nadi tidak ada nafas, maka hanya dilakukan ventilasi/ nafas buatan. (20 kali
selama 2menit, atau 6 detik sekali lakukan resusitasi menggunakan mask to mouth
atau BVM)
Teknik kompresi dada
·
Komresi
dada pada kecepatan 100-120x/menit
·
Kedalaman
kompresi min 2cm-5cm
·
Re-quil
kedalaman dan keluar harus sama
·
Meminimalkan
jeda selama kompresi
·
Memberikan
ventilasi yang cukup, yaitu : 30kali kompresi kemudian 2 kali nafas buatan /
ventilasi
·
Pada
½ bawah mid sternum, diantara 2 puting susu dengan posisi tangan “rib margin”
5. Recovery position
Adalah posisi mantap yaitu ketika nadi dan nafas klien sudah ada
tujuannya adalah untuk menjaga agar jalan nafas tetap terbuka dan mengurangi
resiko sumbatan jalan nafas dan aspirasi.
#RJP dihentikan apabila :
·
Nadi
dan nafas sudah ada
·
Keluarga
menyuruh menghentikan tindakan
·
Penolong
sudah kelelahan.
Kesimpulan :
1. Nadi (-) dan nafas (-) : lakukan kompresi dada dan ventilasi 30:2
selama 5 siklus.
2. Nadi (+) dan nafas(-) : lakukan ventilasi saja
3. Nadi (+) dan nafas (+) : lakukan posisi mantap / recovery
position
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini merupakan apa yang saya dapatkan selama pelatihan Bantuan Hidup Dasar dan pelajaran yang saya dapatkan. Mohon bagikan artikel ini jika bermanfaat^^
Ini merupakan apa yang saya dapatkan selama pelatihan Bantuan Hidup Dasar dan pelajaran yang saya dapatkan. Mohon bagikan artikel ini jika bermanfaat^^
No comments:
Post a Comment